Macam-macam Pembangkit Listrik
Senin
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan yang
namanya listrik. Listrik memang sudah menjadi bagian keseharian kita.
Namun apakah kita tahu bagaimana proses pembuatan listrik? secara umum,
pembangkit listrik ada 6 macam, yaitu: PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP,
dan PLTD. Berikut penjelasan mengenai macam pembangkit listrik tersebut :
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air
untuk diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan
ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja
dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air
terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari
energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan
yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke
rumahmu.
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Pembangkit
Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik
dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama pembangkit
listrik jenis ini adalah Generator yang di hubungkan ke turbin dimana
untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau
kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan
bakar terutama batu-bara dan minyak bakar serta MFO untuk start awal.
Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler,
sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Apbila
fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat
dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi
panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generatorsehingga
dihasilkan energi listrik. Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala
sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka
terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini
dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa
uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari
separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.